Selasa, 23 Januari 2018

TEKNIS BUDIDAYA CABAI dengan teknologi Organik NASA

TEKNIS BUDIDAYA
CABAI


HAMA & PENYAKIT PADA TANAMAN CABAI
  • PENCEGAHAN
a.Semprot PENTANA 3-5 tutup/tangki atau PESTONA 5-10 tutup /tangki +AERO 810 1/2 tutup/tangki (sebaiknya rutin tiap 5-10 hari).
b. Semprot BVR ± 30 gr/tangki (selang-seling dengan PENTANA atau PESTONA, interval 5-10 hari).
c. Pasang perangkat METILAT LEM

  • HAMA CABAI
a. Kutu daun persik (Aphids sp.)
Perhatikan permukaan daun bagian bawah atau lipatan pucuk daun, biasanya kutu daun persik bersembunyi dibawah daun. Pijit dengan jari koloni kutu yang ditemukan, semprot dengan Natural BVR atau PESTONA.

b. Hama Thrips parvispinus
Gejala serangan daun berkerut dan bercak klorosis karena cairan daun diisap, lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau seperti tembaga. Biasanya koloni berkeliaran dibawah daun. Pengamatan pada pagi atau sore hari karena hama akan keluar pada waktu teduh. Serangan parah semprot dengan Natural BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebaran.

c. Hama Tungau (Polyphagotarsonemus latus).
Gejala serangan daun berwarna kuning kecoklatan menggulung teerpuntir ke bagian bawah sepanjang tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan cabang. Perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya terserang tungau. Cara mengatasi seperti pada Aphids dan Thrips.

d. Lalat Buah (Dacus dorsalis).
Gejala serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya. Lubang wilayah memungkinkan bakteri pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. Sebagai vektor antraknose. Pengamatan ditujukan pada buah cabai busuk, kumpulkan dan musnahkan.Lalat buah di panatau dengan perangkap berbahan aktif metil Eugenol 40 buah/ ha. Pengendalian gunakan Metilat LEM.

  • PENYAKIT CABAI
a. Rebah Semai (Dumping Off)
Gejalanya tanaman terkulai karena batang busuk, disebabkan oleh cendawan Phytium sp. & Rhizoctonia sp. Cara pengendalian : tanaman yang terserang dibuang bersama dengan tanah, mengatur kelembaan dengan mengurangi naungan dan penyiraman, jika serangan tinggi siram Natural GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air.

b. Embun Bulu, Ditandai dengan adanya bercak klorosis dengan permukaan berbulu padadaun atau kotil yang disebabkan cendawan Peronospora parasitica. Cara mengatasi  seperti penyakit rebah semai.

c. Kelompok Virus, Gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun mosaik atau pucat. Gejala timbul lebih jelas setelah tanaman berumur lebih dari 2 minggu. Cara mengatasi: bibit terserang di cabut dan dibakar, semprot vektor virus dengan Natural BVR atau PESTONA.

d. Penyakit Layu, disebabkan beberapa jamur antara lain fusarium, phytium dan Rhizoctonia. Gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba, mengering dan gugur daun. Tanaman layu dimusnahkan dan untuk mengurangi penyebaran, sebarkan Natural GLIO.

e. Penyakit bercak daun, Cercospora capsici. Jamur ini menyerang pada musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah. Gejala serangan berupa bercak dalam berbagai berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-abu atau putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang. Daun menguning sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan ranting saja. Akibatnya buah menjadi rusak karena terbakar sinar matahari.

f. Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides), Gejala serangan mula-mula bercak atau totol-totol pada buah yang membusuk melebar dan berkembang menjadi warna orange, abu-abu atau hitam. Bagian tengah bercak terlihat garis-garis melingkar penuh titik spora berwarna hitam. Serangan berat menyebabkan seluruh bagian buah mengering. Pengmatan dilakukan pada buah merah dan hijau tua. Buah terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada waktu panen dipisahkan. Serangan berat sebari dengan Natural GLIO dibawah tanaman.


  • FASE PANEN DAN PASCA PANEN
1. Pemanenan
  • Panen pertama sekitar umur 60-75 hari
  • Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya
2. Cara panen
  • Buah dipanen tidak terlalu tua (kemasakan 80-90%)
  • Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering
  • Penyortiran dilakukan sejak di lahan
  • Simpan ditempat yang teduh
3. Pengamatan hama & penyakit
  • Kumpulkan dan musnahkan buah yang busuk/ rusak

  • PERSIAPAN MEDIA SEMAI
  1. Campurkan ± 1-2 pack NATURAL GLIO dalam ± 25-50 kg pupuk kandang, lalu peram ± 1-2 minggu semai.
  2. Komposisi media semai terdiri atas tanah, pupuk kandang dan pasir (komposisi 1:1:1)



  • PEMBIBITAN 
  1. Kebutuhan benih 10-11 sachet/ha.
  2. Rendam benih dengan ± 2-4 cc POC NASA/liter air hangat selama  ± 2 jam.
  3. Tiriskan dan peram  ± 2-4 hari, benih yang berkecambah segera disemaikan.
  4. Semprotkan POC NASA  ± 1-2 tutup/tangki pada bibit usia 7 dan 14 hss( hari setelah semai)

  • PENGOLAHAN LAHAN & PEMUPUKAN DASAR
  1. Taburkan pupuk kandang (  ± 5-10 ton/ha) dan Dolomit ( ± 200-300 kg/ha) di lahan. 
  2. Lakukan olah tanah.
  3. Buat bedengan (tinggi  ± 40 cm  lebar  ± 100 cm) dengan drainase yang cukup.
  4. Campurkan SUPERNASA 3-6 kg/ha bersama pupuk TSP ( ± 150 kg/ha) lalu taburkan secara merata dibedengan. Kemudian taburkan secara merata di bedengan. Kemudian tebarkan GLIO yang sudah dicampurkan pukan ke permukaan bedengan(aplikasi ± 1 minggu sebelum tanam).
  5. Tutup bedengan dengan mulsa.


PINDAH TANAM 
Buat lubang tanam jarak 60 cm x 60 cm atau 70 cm x 70 cm

Tanamkan bibit umur  ± 21-30 hari / 5-6 daun (saat melepas polybag bola tanah jangan sampai pecah agar tanaman tidak stress)
  • PEMUPUKAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN 
PEMUPUKAN MAKRO SUSULAN (Urea,ZA DAN Kcl)
Usia 1 s.d 4 minggu



Urea ZA Kcl POWER NUTRITION Cara Aplikasi: campur  ± 50 liter air, siramkan  ± 1 gelas per lubang ( ±200 cc ).
 ± 10 sdm  ± 10 sdm  ± 10 sdm  ±5 - 10 sdm Interval 1 minggu


Usia 5 minggu dan seterusnya



Urea ZA Kcl POWER NUTRITION Cara Aplikasi: campur  ± 50 liter air, siramkan  ± 2-3 gelas per lubang ( ±400-600 cc ).
 ± 10 sdm  ± 20 sdm  ± 20 sdm  ±5 - 10 sdm Interval 1 minggu


*sdm: sendok makan 


PEMUPUKAN POC NASA, HORMONIK DAN AERO810
Usia 2 minggu dan seterusnya ( interval 1-2 minggu): 
Semprot POC NASA ± 3-5 tutup/tangki  + HORMONIK ± 1 tutup/tangki + AERO810 ± 1/2  tutup tangki, ( volume tangki ± 10-17 liter, kebutuhan ± 20-30 tangki per hektar) 
Penyemprotan dari atas dan bawah permukaan daun

Perempelan
  • Sisakan ± 2-3 cabang utama mulai umur 15-30 hari
Keterangan: Pemasangan  ajir dan tali penguat saat usia sekitar 15 hari setelah tanam.


Pemesanan/ Konsultasi hub:
085732846757/ 081216233789



Tidak ada komentar:

Posting Komentar