Rabu, 05 Desember 2018

Teknis Budidaya Tanaman Tebu

Teknis Budidaya Tanaman Tebu


Tebu (Saccharum officinarum Linn) adalah tanaman untuk bahan baku gula. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis, Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan, Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di indonesia tebu banyak di budidayakan di pulau Jawa dan Sumatera. Bentuk fisik tanaman tebdicirikan oleh terdapatnya bulu-bulu dan duri sekitar pelepah dan helai daun. Banyaknya bulu dan duri beragam tergantung varietas. Jika disentuh akan menyebabkan rasa gatal. kondisi ini kadang menjadi salah satu penyebab kurang berminatnya petani berbudidaya tebu jika masih ada alternatif tanaman lain. Tinggi tanaman bervariasi tergantung daya dukung lingkungan dan varietas, antara 2,5-4 meter dengan diameter batang antar 2-4 cm. Tebumerupakan tumbuhan monokotil dari famili rumput-rumputan (Gramineae), Batang tanaman tebu memiliki anakan tunas dari pangkal batang yang membentuk rumpun. Tanaman ini memerlukan waktu musim tanam sepanjang 11-12 bulan. Tanaman ini berasal dari daerah tropis basah sebagai tanaman liar.

SYARAT TUMBUH
Tanah yang cocok adalah bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang dari 2000 mm per tahun. Tanah tidak terlalu masam, pH diatas 6,4. ketinggian kurang dari 500 m dpl.

JENIS TEBU
Jenis tebu yang sering ditanam POY 3016. P.S.30.P.S.41.P.S.38.P.S.36.P.S.8.B.Z.132,B.Z.62.dll.

PEMBUKAAN KEBUN

  • Sebaiknya pembukaan  dan penanaman dimulai dari petak yang mulai jauh dari jalan utama atau lori pabrik.
  • Ukuran got standar : Got keliling/mujur lebar 60 cm;dalam 70 cm, Got malang/palang lebar 50 cm;dalam 60 cm. Buangan tanah got diletakkan di sebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi setelah tanam, maka tanah buanganya diletakkan disebalah kanan got supaya masih ada jalan mengontrol tanaman.
  • Juringan/cemplongan (lubang tanam)bbaru dapat dibuat setelah got-got malang mencapai kedalaman 60 cm dan tanah galian got sudah diratakan. ukuran standar juringan adalah lebar 50 cm dan dalam 30 cm untuk tanah basah, 25 cm untuk tanah kering. Pembuatan juring harus dilakukan dua kali, yaitu stek pertama dan stek kedua serta rapi.
  • Jalan kontrol dibuat sepanjang got mujur dengan lebar + 1m. Setiap 5 bak dibuat jalan kontrol sepanjang got malang dengan lebar + 80 cm. pada juring nomor 28, guludan diratakan untuk jalan kontrol (jalan tikus).
TURUN TANAH/KEBRUK
Yaitu mengembalikan tanah stek kedua dalam juringan untuk membuat kasuran/bantalan/dasar tanah, tebalnya tergantung keadaan, bila tanahnya masih basah + 10cm, dimusim kemarau terik tebal + 15-20 cm.

PERSIAPAN TANAM 
  • Lakukan seleksi bibit diluar kebun.
  • Bibit stek harus ditanam berhimpitan agar mendapatkan jumlah anakan semaksimal mungkin. Bibit stek + 70.000 per ha.
  • Sebelum ditanam, permukaan potongan direndam dahulu dengan POC NASA dosis 2 tutup+Naturan GLIO dosis 5 gr per 10 liter air.
  • Sebelum tanam, juringan harus diairi untuk membasahi kasuran, sehingga kasuran hancur dan halus.
CARA TANAM
  1. Bibit Bagal/debbeltop/generasi Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat yang runcing dengan kedalaman + 5-10 cm. Bibit dimasukkan ke dalam bekas garisan dengan mata bibit menghadap ke samping. Selanjutnya bibit ditimbun dengan tanah.
  2. Bibit Rayungan (bibit yang telah tumbuh dikebun bibt), jika bermata (tunas) satu: batang bibit terpendam dan tunasnya menghadap ke samping dan sedikit miring + 45 derajat. Jika bibit rayungan bermata dua: batang bibit terpendam dan tunas menghadap ke samping dengan kedalaman + 1cm.
  3. Sebaiknya, bibit bagal (stek) dan rayungan ditanam secara terpisah di dalam petak-petak tersendiri supaya pertumbuhan tanaman merata.
WAKTU TANAM
Berkaitan dengan masaknya tebu dengan rendeman tinggi tepat dengan timing masa giling di pabrik gula. waktu yang tepat pada bulan Mei, Juni dan Juli.

PENYIRAMAN
Penyiraman tidak boleh berlebihan supaya tidak merusak struktur tanah, setelah satu hari tidak ada hujan, harus segera dilakukan penyiraman.

PENYULAMAN
  • Sulam sisipan, dikerjakan 5-7 hari setelah tanam, yaitu untuk tanaman rayungan bermata satu.
  • Sulaman ke-1 dikerjakan pada umur 3 minggu dan berdaun 3-4 helai. Bibit dari rayungan bermata dua atau pembibitan.
  • Penyulam yang berasal dari ros/pucukan tebu dilakukan ketika tanaman berumur + 1bulan.
  • Penyulaman ke-2 harus selesai sebelum pembubunan, bersama sama dengan pemberian air ke-2 atau rabuk ke-2 yaitu umur 1,5 bulan.
  • Penyulaman ekstra bila perlu, yaitu sebelum bumbun ke-2.
PEMBUMBUNAN TANAH
  1. Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3-4 helai. pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan, membalik guludan dan menghancurkan tanah (jugar)lalu tambahkan tanah ke tanaman sehingga tertimbun tanah.
  2. Pembumbunan ke-2 dilakukan jika anakan tebu sudah lengkap dan cukup besar + 20 cm, sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun tanah atau + 2 bulan.
  3. Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3 bulan, semua got harus diperdalam ; got mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm.
GARPU MUKA GULUD
Penggarpuan harus dikerjakan sampai ke pinggir got, sehingga air dapat mengalir, biasanya dikerjakan pada bulan Oktober/November ketika tebu mengalami kekeringan.

KLENTEK
Yaitu melempaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir, umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang.

TEBU ROBOH
Batang tebu yang roboh atau miring perlu diikat. baik silang dua mapun silang empat. Ros-ros tebu, yang terdiri dari satu deretan tanaman, disatukan dengan rumpun-rumpun dari deretan tanaman di sisinya sehingga berbentuk menyilang.

PEMUPUKAN
  • Sebelum tanam diberi TSP 1 kuintal/ha.
  • Siramkan pupuk SUPERNASA yang telah dicampur air secara merata diatas juringan dosis 1-2 botol/1000 m2 dengan cara :
  • Pilihan 1:1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi utuk menyiram juringan.
  • Pilihan 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram 5-10 meter juringan.
  • Saat umur 25 hari setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5-1 kw/ha, pemupukan ditaburkan disamping kanan rumpun tebu.
  • Umur 1,5 bulan setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5-1 kw/ha dan kcl sebanyak 1-2 kw/ha. pemupukan ditaburkan disebelah kiri rumpun tebu.
  • Untuk mendapatkan rendemen dan produksi tebu tinggi, semprot POC NASA dosis 4-6 tutup dicampur HORMONIK 1-2 tutup pertangki pada umur 1 dan 3 bulan.
HAMA DAN PENYAKIT

1. Hama penggerek pucuk dan batang
Biasanya menyerang mulai umur 3-5 bulan. kendalikan dengan musuh alami Tricogramma sp dan lalat jatiroto, semprot PESTONA atau Natural BVR.
2. Hama Tikus
Kendalikan dengan gropyokan, musuh alami yaitu : ular, anjing atau burung hantu.
3. Penyakit Fusarium Pokkahbung
Penyebab jamur Gibrella moniliformis, tandanya daun klorosis, pelepah daun tidak sempurna dan pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan sedikit gepeng serta terjadi pembusukan dari daun ke batang, penyemprotan dengan 2 sendok makan Natural GLIO + 2 sendok makan gula pasir dalam tangki semprot 14 atau 17 liter pada daun-daun muda setiap minggu, pengembusan tepung kapur tembaga (1:4:5) .
4. Penyakit Dongkelan
Penyebab jamur Marasnius Sacchari, yang biasa mempengaruhi berat dan rendeman tebu, gejala, tanaman tua, sakit tiba-tiba, daun mengering dari luar ke dalam. pengendalian dengan cara penjemuran dan pengeringan tanah, harus dijaga, sebarkan Natural GLIO sejak awal.
5. Penyakit nanas
Disebabkan jamur Ceratocytis Paradoxa. menyerang bibit yang telah dipotong pada tapak (potongan) pangkas, terdapat warna merah yang bercampur dengan warna hitam dan menyebarkan bau seperti nanas. Bibit tebu direndam dengan POC NASA dan Natural GLIO.
6. Penyakit Blendok
Disebabkan oleh Bakteri Xanthomonas Albilincans. mula-mula muncul pada umur 1,5-2 bulan setelah tanam. Daun-daun klorotis akan mengering, biasanya pada pucuk daun dan umumnya daun-daun akan melipat sepanjang garis-garis tadi. Jadi daun terserang hebat, seluruh daun bergaris-garis hijau dan putih. Rendam bibit dan air panas dan POC NASA selama 50 menit kemudian dijemur sinar matahari. gunakan Natural GLIO sejak awal sebelum tanam untuk melokalisir serangan.

RENDEMAN TEBU 
  • Proses kemasakan tebu merupakan proses yang berjalan dari ruas ke ruas yang tingkat, kemasakanya tergantung pada ruas yang bersangkutan. tebu yang sudah mencapai umur masak, keadaan kadar gula disepanjang batang seragam, kecuali beberapa ruas dibagian pucuk dan pangkal batang.
  • Usahakan agar tebu di tebang saat rendemen pada posisi optimal yaitu sekitar bulan Agustus atau tergantung jenis tebu. Tebu yang berumur 10 bulan akan mengandung saccharose 10%, sedang yang berumur 12 bulan bisa mencapai 13%.
TEBU KEPRASAN
  • Yaitu menumbuhkan kembali bekas tebu yang telah ditebang, baik bekas tebu giling atau tebu bibitan (KBD).
  • Kebun yang akan dikepras harus dibersikan dari kotoran bekas tebangan yang lalu. sebelum mengepras, sebaiknya tanah yang terlalu kering diairi dulu. Kepras petak-petak tebu secara berurutan. Setelah dikepras siramkan SUPERNASA (dosis sama seperti diatas), lima hari atau seminggu setelah dikepras, tanaman diairi dan dilakukan penggarapan (jugaran) sebagai bumbun ke-1 dan pembersihan rumput-rumput.
  • Lakukan penyemprotan POC NASA dan HARMONIK pada umur 1,2 dan 3 bulan dengan dosis seprti diatas. Pemeliharaan selanjutnya sama dengan tanam tebu pertama.
PEMANENAN
Tebu dipanen pada umur kurang lebih umur 12 bulan. Cara memanen tanaman tebu adalah dengan mencangkul pada area tanam sedalam 20 cm, dan jika lahan ingin ditumbuhkan kembali sisakan 3 ruas, jika lahan ingin dikosongkan, cabut tebu hingga akar. Bersihkan pucuk tebu dan ambil batangnya, ikat batang tebu dengan sejumlah 30-40 batang/ikatan. Waktu memanen tebu yang bagus, sebaiknya di lakukan pada bulan April-Oktober, yaitu pada musim panas dan pada kondisi rendeman tebu pada puncaknya.


Pemesanan / Konsultasi Hub : 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar