Senin, 16 April 2018

Teknik Budidaya Bayam Bermutu Tinggi Hasil Produksinya



Bayam Amaranthusspp adalah tanaman umum yang dibudidayakan untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tanaman ini dikenal sebagai sumber nabati besi yang penting. Kandungan zat besi dalam bayam relative lebih tinggi dari pada sayuran daun lain, yang berguna bagi penderita anemia. Berikut ini teknik atau cara dalam budidaya bayam agar menghasilkan mutu yang baik.


Tanah yang gembur dan subur dengan kisaran pH 6-7 adalah media tumbuh yang baik untuk pertumbuhan bayam. Tanaman ini dapat tumbuh sepanjang tahun dan toleran terhadap ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Waktu tanam terbaik adalah pada awal musim hujan dan awal musim kemarau.


Varietas yang dianjurkan adalah Giti Hijau, Giti Merah, Kakap Hijau, Bangkok, dan Cimangkok. Tetapi yang tersedia di pasaran adalah penjualan benih Bisi dan Maestro.


Buatlah model bedengan, dengan cara tanah dicangkul sedalam 20-30 cm agar gembur. Setelah itu, bedengan dibuat dengan ketinggian sekitar 20-30 cm, lebar sekitar 1 m, dan panjang tergantung pada ukuran/bentuk tanah. Jarak antara bedengan sekitar 40 cm atau selaras dengan tanah.

Setelah tanah diratakan, kemudian tanah bedengan dikocor dengan supernasa 3 sendok makan per 10 liter. Diamkan selama 3 hari dan bedengan siap ditanami.


Sebelum dilakukan penanaman, bedeng disiram lebih dahulu untuk memudahkan penanaman. Penanaman dapat dilakukan dengan cara:

  • Cara menyebar langsung pada bedengan. Namun sebelum disebar ada baiknya direndam dengan larutan HORMONIK terlebih dahulu dengan dosis 1 tutup botol HORMONIK dalam 2 liter air. Rendam selama 2 jam. Setelah itu baru benih ditiriskan dan siap disebarkan. Cara ini digunakan untuk menanam bayam cabut. Biji bayam disebar pada larikan/barisan dengan jarak antar barisan 10–15 cm. Kemudian larikan ditutup dengan lapisan tanah tipis.
  • Melalui persemaian. Cara ini digunakan untuk menanam bayam petik. Pertama benih disemai, kurang dari 10 hari benih sudah tumbuh. Kemudian dilakukan pembumbunan dan dipelihara selama 3 minggu sampai bibit siap dipindahkan ke lapangan. Jarak tanam pada system ini adalah 50x30 cm.



Jika lahan Anda sempit, gunakan pot/polybag atau rak vertikultur untuk budidaya bayam. Pot atau polybagberukuran 30×30 cm dapat digunakan untuk tumbuhan bayam. Pot atau polybag harus dilubang di bagian bawah sisi kiri dan kanan wadah untuk membuang kelebihan air. Rak vertikultur merupakan wadah budidaya terbuat dari kayu dan talang PVC. Rak dapat dibuat hingga 4 tingkat dengan ketinggian 1,25 m dan panjang 80 cm. Sedangkan panjang selokan 1 m dan lebar 12 cm. Talang dasar dalam lubang 4-5 lubang untuk pembuangan air surplus supaya tidak banjir. Selanjutnya, rak ini akan diisi dengan media tanam.


Sebelum dilakukan penanaman, pot/polybag dan rak vertikultur disiram lebih dahulu untuk memudahkan penanaman. Penanaman di pot/polybag dilakukan dengan cara sebar langsung. Sedangkan penanaman di dalam rak vertikultur bisa dengan cara sebar langsung atau sebar pada larikan/barisan dengan jarak antar barisan 10-15 cm.


Tanaman harus diperhatikan dan diperlakukan secara teratur. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari. Setelah tanaman berumur 4 HST, semprotkan larutan POC NASA dan HORMONIK dengan campuran 3 tutup POC NASA dan 1 TUTUP HORMONIK dilarutkan dalam 12 – 15 liter air . Semprotkan 1 – 2 minggu sekali.

Penyiangan dapat dilakukan jika pertumbuhan gulma sudah melebihi tanaman budidaya. Jika ada hama dan penyakit, segera dikendalikan secara mekanis (dicabut dan dibakar) atau disemprot dengan fungisida dan insektisida tanaman.


Bayam dapat dipanen saat usia tanaman antara 3-4 minggu setelah tanaman tumbuh hingga ketinggian sekitar 20 cm. Cara panen dapat dilakukan dengan cara mencabut berikut akarnya atau dengan memotong di dasar sekitar 2 cm di atas tanah. Sedangkan untuk bayam petik mulai dipanen saat usia tanaman 1-1,5 bulan. Bayam petik dapat dipanen seminggu sekali. Produksi tanaman bayam yang terpelihara dengan baik bisa mencapai 50-100 kg/100 m².

Tidak ada komentar:

Posting Komentar