Jumat, 14 September 2018

Cara Budidaya Labu Kuning


Seperti pada tanaman umumnya, cara menanam labu kuning  agar berbuah lebat dan menguntungkan bagi petani harus mengikuti beberapa prosedur yang terencana dalam penanaman, yakni meliputi proses pemilihan bibit/benih waluh yang unggul, pengolahan lahan, proses tanam Waluh tepat guna, perawatan secara intensif, hingga proses pemanenan buah waluh secara berkala. Berikut ini langkah-langkah yang harus ditempuh untuk budidaya tanaman labu kuning secara organik agar cepat berbuah dan lebat.

Tanaman Labu Kuning (Labu Parang) dapat tumbuh ditempat yang berhawa panas dan dingin. Iklim yang dikehendaki adalah iklim kering. Didaerah yang curah hujanya tinggi sebaiknya ditanam di musim kemarau, tetapi sebaiknya didaerah kering ditanam dimusim penghujan.
Tanah yang digunakan untuk budidaya Labu Kuning harus subur dan gembur. Di tempat yang agak tandus tanaman ini dapat tumbuh asalkan dipupuk dengan pupuk kompos atau pupuk kandang secukupnya.
a. Lubang Penanaman dan Pemupukan Dasar
  • Setiap tanaman Labu Kuning membutuhkan satu lubang penanaman dengan diameter 25 cm dan dalamnya 20 cm.
  • Setiap lubang diisi dengan pupuk kandang atau kompos yang sudah difermentasi dengan GLIO sebanyak 5 kg. Pupuk kandang atau kompos tersebut dicampur dengan tanah galian sehingga menjadi gundukan kecil.
  • Setelah itu disiram dengan SUPERNASA lalu didiamkan selama 1 minggu.
b. Cara Bertanam
Seminggu setelah lubang tanaman dibuat, dibenamkan 2 biji bibit labu di setiap gundukan tanah dan pupuk. Bijii-biji labu itu ditanam dan harus ditaburi dengan abu sekam atau dapur untuk penolak hama bekicot dan cacing.
Pemakaian abu dapur dilakukan sampai tanaman tumbuh setinggi 25 cm.
  • Dianjurkan supaya tanaman labu kuning (parang) itu dirambatkan ke turus turus dan para-para yang sangat kuat.
  • Berat labu kuning itu sekitar 3-5 kg. Jadi harus disediakan para-para yang benar-benar kuat karena di setiap tanaman dapat berbuah hingga 10 buah.
  • Cara membuat para-para yang kuat mula-mula bambu dilanjarkan dan dipotong dengan ukuran 2 m. Ukuran tersebut dimaksudkan untuk tiang para-para setinggi 1,5 m di atas permukaan tanah dan 0,5 m di dalam tanah. Lebih pasnya lagi tinggi tiang disesuaikan dengan tinggi badan karena berhubungan dengan kemudahan dan pemeliharaanya. Untuk satu bibit diperlukan empat batang tiang dan satu turus. Setelah empat tiang dipancangkan, kemudian dipasang batang-batang bambu dihubungkan keempat tiang tersebut dan diatas batang bambu tersebut dan dipasang bambu-bambu yang telah dibelah menjadi 2 bagian.


Penyiangan rumput perlu dilakukan 2-3 kali yaitu pada waktu tanaman berumur 10 hari, 3 minggu dan 6 minggu.
Pemupukan tanaman
  • Penyemprotan dilakukan 7-10 hari sekali dengan menggunakan POC NASA dan Hormonik.
  • Pestona disemprotkan setiap 2 minggu sekali untuk pencegahan hama penyakit tanaman.
  • Penyiraman dilakukan setiap 1-3 bulan sekali dengan menggunakan SUPERNASA dan POWER NUTRITION untuk menghasilkan buah yang manis, berbobot, dan banyak.
  • Jika tanaman Labu Kuning dibiarkan tumbuh dan berproduksi lebih dari 6 bulan, maka setiap 3 bulan sekali perlu diberi tambahan pupuk kandang atau kompos sebanyak 5 kg.
Tanaman labu kuning mulai dapat dipanen pada umur 50-60 hari setelah tanam. Panen dapat dilakukan terus-menerus dengan interval 2-3 kali per minggu. Buah labu yang sudah masak memiliki warna kuning dengan tangkai buah yang telah mengering. Cara memanen labu dilakukan dengan memotong tangkainya menggunakan pisau.

Segera dapatkan produk NASA (SupernasaPower NutritionPOC NasaHormonikGlio) untuk budidaya Labu Kuning Anda. Dapatkan produk Nasa yang asli di sini dan jangan tergiur dengan harga murah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar