Jumat, 06 April 2018

Atasi Limbah Tankos Dengan Bangun .Pabri Pupuk

        Solusi cerdas atasi limbah sawit “ bangun pabrik pupuk organik dan palm biomass” dilokasi perkebunan kelapa sawit


1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi pengolahan makanan dan kesehatan berbahan baku dari (Crude Palm Oil) CPO sangatlah pesat, hal ini ditandai dengan tumbuhnya industri hilir yang berbahan baku minyak sawit dan  diperkirakan lebih dari 200 industri, realitas ini membuktikan bahwa kebutuhan pasar akan keberadaan usaha di bidang perkebunan kelapa sawit sangatlah besar, seperti  industri lainnya yang menghasilkan  sisa dari proses pengolahan menimbulkan  berberapa persoalan, salah satunya adalah persoalan limbah. Paradigma mengenai limbah pada umumnya dianggap sebagai barang yang kurang berguna dan sedikit sekali dimanfaatkan serta sentuhan teknologi untuk memanfaatkan limbah belum banyak berkembang. Kehadiran Pabrik pengolahan tandan buah segar  kelapa sawit atau lebih banyak dikenal dengan sebutan Pabrik Kelapa Sawit sangatlah penting bagi pemilik perkebunan kelapa sawit. Terjalinnya hubungan yang saling menguntungkan antara Pabrik Kelapa Sawit dan Perkebunan Kelapa sawit merupakan sebuah keniscayaan, namun pemanfaatan limbah kelapa sawit yang dihasilkan dari Pabrik Kelapa Sawit belum begitu optimal diserap oleh lahan perkebunan kelapa sawit sehingga persoalan limbah  sawit ini menjadi suatu permasalahan yang hingga saat ini belum terselesaikan dengan baik. Berdasarkan hal tersebut diatas penulis mencoba menguraikan  berbagai persoalan yang berkaitan dengan limbah kelapa sawit beserta usaha-usaha yang telah dilakukan berbagai kalangan praktisi perkebunan kelapa sawit dalam mengatasi persoalan limbah kelapa sawit  dan tulisan ini juga akan disampaikan pemanfaatan limbah sawit sebagai bahan pembuatan pupuk organik yang berguna bagi pertumbuhan dan produktifitas tanaman kelapa sawit serta sebagai bahan baku energi alternatif yang ramah lingkungan


2. Ragam Limbah Sawit.

Tahapan pembangunan pabrik kelapa sawit didahului dengan tahapan pembangunan perkebunan kelapa sawit.Penentuan kapasitas olah pabrik didasarkan atas luas lahan perkebunan yang telah memasuki masa produktif. Peningkatan kapasitas olah pabrik kelapa sawit memiliki konsekuensi berupa peningkatan limbah kelapa sawit yang dihasilkan. Limbah pabrik kelapa sawit memiliki beberapa ragam antara lain : (a) limbah padat; (b) limbah serat ;(c) limbah cair; (d) limbah gas. Tandan Kosong Kelapa Sawit (TTKS) merupakan salah satu ragam limbah kelapa sawit yang jumlahnya sangat melimpah. Dalam satu hari pengolahan tandan buah segar akan dihasilkan ratusan ton tandan kosong kelapa sawit. Sebagai sebuah perbandingan untuk  1 ton Tandan Buah Segar yang diolah di Pabrik Kelapa Sawit   akan menghasilkan Minyak Kelapa sawit sebanyak 200 hingga 250 kg, sedangkan untuk limbah cair akan dihasilkan 600 Kg dan serat atau cangkang sebanyak 65 kg dan Tandan Kosong Kelapa Sawit seberat 230 kg. Berdasarkan data diatas, limbah sawit dengan berbagai macam ragam bentuknya jika dimanfaatkan dengan tepat dapat menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit,namun begitupula sebaliknya jika tidak dimanfaatkan dengan baik akan menimbulkan persoalan yang dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan  sawit.Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat disamping digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan juga digunakan sebagai salah bahan untuk pembuatan pupuk organik danJika tidak ada upaya untuk memanfaatkan, maka TKKS akan menjadi masalah serius di perkebunan kelapa sawit.  Selain itu keberadaan tandan kosong kelapa sawit di lahan yang biasanya dipakai sebagai mulsa, atau dikomposkan di sekitar tanaman justru akan menjadi media perkembangbiakan Oryctes rhinoceros atau kumbang tanduk yang merupakan hama utama di kebun-kebun kelapa sawit. Begitu juga dengan jamur Ganoderma boninense yang  merupakan penyakit utama di kebun sawit, jamur ini akan berkembang cepat di areal yang  diberikan kompos TKKS. Kandungan Bahan Organik  yang cukup tinggi sangat disukai oleh jamur ganoderma untuk berkembang.



3. Pemanfaatan limbah Sawit.

Salah satu pemanfaatan limbah sawit yang berbentuk cair yang saat sekarang sedang menjadi tren dan menghasilkan energi listrik.Pada akhir oktober tahun 2016  di Bogor telah diadakan sebuah simposium yang membahas tentang pemanfaatan limbah cair kelapa sawit sebagai sumber pembangkit listrik yang efisien,murah serta ramah lingkungan. Berdasarkan hasil uji efektifitas dan efisiensi antara Limbah dari kelapa sawit berupa serabut dan cangkang dengan batu bara dan panas bumi,terdapat perbedaan yang sangat signifikan yaitu biaya yang dibutuhkan pembangkit listrik bertenaga serabut dan cangkang sawit  sebesar Rp 600/kwh, sedangkan untuk batu bara dibutuhkan biaya Rp 806/kwh dan panas bumi sebesar Rp 1007/kwh. Berdasarkan presentasi Luqman Erningpraja, peneliti dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) menyatakan bahwa Pabrik Kelapa Sawit dapat menghasilkan limbah cair atau Palm Oil Mill Effluent (POME) sekitar 2,5 juta ton/ton CPO. Setiap ton CPO POME menghasilkan 26 m3 biogas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik. Sedangkan PKS berkapsitas olah 30 ton TBS/jam  akan menghasilkan 101.250 ton POME yang mampu menghasilkan biogas sebesar 2,63 juta m3 serta akan menghasilkan pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) sebesar 1,0 MW.

Berdasarkan pemaparan diiatas bahwa untuk 1 ton TBS akan dihasilkan limbah Tandan kosong kelapa sawit sebanyak  23 % atau setara dengan 230 kg TKKS. Jika sebuah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) memiliki kapasitas olah 45 ton /jam, dengan asumsi awal jumlah jam olah dalam 1 hari sebanyak 20 jam, sehingga akan dihasilkan limbah TKKS sebanyak 207 ton/hari dan jika dalam 1 bulan terdiri atas 25 hari kerja efektif akan dihasilkan jumlah limbah TKKS sebanyak 5175 ton /bulan, sebuah jumlah yang sangat besar, disatu sisi sebagai limbah jika tidak dimanfaatkan namun jika dimanfaatkan dengan baik akan menjadi sumber tambahan pendapatan bagi perusahaan. Apabila alternatif  penanganan limbah TKKS hanya  digunakan satu metode saja maka persoalan limbah TKKS belum dapat diselesaikan dengan tuntas, sehingga bahan baku TKKS yang awalnya dianggap sebagai limbah dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam alternatif antara lain yaitu; 1. Sebagai bahan baku pembuatan briketatau dikenal dengan palm biomass pellet,berdasarkan penuturan salah satu pelaku usaha pembuatan palm biomass pellet bahwa kemampuan pembuatan pellet saat ini baru 3 ton/jam dan tentu saja dapat ditingkatkan. 2. Tandan Kosong Kelapa sawit juga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan pupuk organik, baik yang berbentuk padat maupun pupuk organik granule, dengan berlimpahnya bahan baku berupa tandan kosong kelapa sawit diareal perkebunansemestinya akan menjadi industri pembuatan pupuk organik masa depan, artinya akan terjadi penghematan harga pupuk, karena pembangunan pabrik pupuk organik dapat dimungkinkan untuk dibangun didalam lokasi areal perkebunan,sehingga akan memangkas tahapan jalur distribusi yang pada akhirnya harga pupuk akan semakin murah namun tetap berkualitas. Menurut informasi dari salah satu pelaku usaha pembuatan pupuk organik yang berlokasi di perkebunaan kelapa sawit didaerah Muara Bungo, yang telah menggunakan bahan baku tandan kosong kelapa sawit bahwa untuk menghasilkan pupuk organik dibutuhkan 65 % bahan baku dari tanda kosong kelapa sawit, dan saat ini kemampuan kapasitas produksi berkisar 500 ton pupuk organik/ bulan dan telah digunakan oleh pemilik kebun disekitar pabrik dengan hasil produksi mengalami peningkatan hingga 20 % dibandingkan yang tidak menggunakan pupuk organik tersebut serta harga pupuk organik yang lebih murah dibandingkan yang lainnya. 



Konsultan Perkebunan PT Natural Nusantara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar