Sabtu, 10 November 2018

Cara Merawat Tanaman Cabai Agar Berbuah Lebat

Tanaman Cabai – Agar tanaman cabai cepat berbuah lebat, tentu tidak terlepas dari bagaimana teknik penanaman cabai yang dilakukan. Tentunya ada perlakuan berbeda yang harus diberikan pada tanaman cabai yang sedang dibudidaya, tergantung dari jenis, teknik dan media tanam yang digunakan.
Tanaman cabai merupakan tanaman yang mudah tumbuh dimana saja. Tanaman yang termasuk dalam family “Solanacearum” ini tidak memiliki banyak syarat untuk tumbuh. Asalkan pengairannya cukup dan rutin, tanaman cabai akan tumbuh subur dan berbuah lebat.

Perawatan Tanaman Cabai Agar Berbuah Lebat

Terdapat tiga faktor penting yang perlu diperhatikan agar tanaman cabai yang sedang dibudidaya cepat berbuah lebat. Tiga faktor tersebut yaitu :
  1. Asupan Air dan Nutrisi

Yang kebanyakan masyarakat ketahui, kalau tanaman cabai telah tumbuh subur dan terlah terlihat bakal buahnya berarti pekerjaan menanam telah selesai. Padahal asumsi itu keliru. Ketika tanaman cabai telah terlihat berbuah, justru kita harus memberikan perhatian ekstra terutama mengenai asupan air dan nutrisinya. Masalah yang sering muncul karena kekurangan asupan air dan nutrisi yaotu rontok bakal buah dan cabang layu. Untuk mengatasi penyakit tersebut pengendalian yang perlu dilakukan adalah dengan mengaplikasikan pupuk organik dan bukan pupuk kimia.



Pupuk organik untuk menambah asupan nutrisi pada tanaman cabai, Anda dapat menggunakan SUPERNASAPOC NASA, dan untuk memperbanyak produksi buah cabai Anda dapat memberikan Power Nutrition pada tanaman cabai Anda.

  1. Pemberian Pupuk Pada Tanaman Cabe

Ciri tanaman cabe yang subur adalah tinggi tanaman ideal dengan bunga dan buah yang lebat. Oleh karena itu, tanaman cabe selama masa hidupnya penting sekali dilakukan pemupukan. Pemupukan pada tanaman cabe bisa menggunakan kombinasi pupuk organik dan pupuk anorganik.
Usia tanaman 1-4 minggu
Dosis yang digunakan :
Urea =  10 sendok makan
ZA   = 10 sendok makan
Kcl  = 10 sendok makan
Power Nutrition = 5-10 sendok makan
Cara aplikasi :
Campur semua pupuk tersebut ke dalam 50 liter air, dan siramkan sebanyak 1 gelas (200cc) per lubang tanaman
Diberikan setiap 1 minggu sekali
Usia 5 minggu dan seterusnya
Dosis yang digunakan :
Urea =  10 sendok makan
ZA   = 20 sendok makan
Kcl  = 20 sendok makan
Power Nutrition = 10-20 sendok makan
Cara aplikasi :
Campur semua pupuk diatas tadi kedalam 50 liter air, siramkan 2-3 gelas per lubang tanaman (400cc-600cc)
Diberikan setiap 1 minggu sekali
Usia 2 Minggu dan seterusnya (interval 1-3 minggu)
Dosis yang digunakan :
Semprot POC NASA 3-5 tutup per tangki + HORMONIK 1 tutup per tangki + Aero-810 0,5 tutup per tangki
Cara aplikasi :
Penyemprotan dilakukan dari atas dan bawah permukaan daun. Dengan volume tangki 10-17 liter, dibutuhkan 20-30 tangki per 1 hektar lahan
  1. Perawatan Tanaman Cabe

Perawatan tanaman cabai yang dimaksud adalah memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan dan pertumbuhannya tanaman. Kegiatan yang termasuk dalam perawatan tanaman cabe antara lain :
  • Memotong cabang-cabang tanaman yang layu dan mati
  • Memangkas dan membersihkan tanaman cabai dari daun-daun yang sudah kering atau mati yang biasanya ada pada pangkal batang
  • Memangkas tunas-tunas susulan. Jangan merasa eman terhadap tunas-tunas susulan yang dipotong. Karena tujuan menanam cabai bukan untuk sekedar melihat rimbunnya daun atau suburnya tanaman tetapi untuk mendapatkan buah yang lebat dan rimbun
  • Memberikan penopang atau sangga untuk membantu tanaman cabe tetap berdiri tegak ketika akarnya tidak terlalu kuat atau buahnya sudah terlihat membebani cabang dan batang tanaman cabe
Pendangiran dan penyiangan juga membuat tanaman cabe menjadi lebih subur. Penyiangan bertujuan untuk mengoret/mencabut gulma (rumput liar) supaya lahan tanam cabe (bedengan) menjadi lebih bersih. Gunakan alat penyiangan seperti pencong, cangkul kecil, dan perkakas penyiangan lainnya. Solusi: Penyiangan tanaman cabe bisa dilakukan secara kondisional saja (menyesuaikan dengan kondisi lahan, artinya jika ada gulma maka siap dilakukan penyiangan kembali).
Sementara itu, pendangiran bertujuan supaya lahan tanam cabe (bedengan menjadi lebih gembur tanahnya. Penggemburan lahan tanam cabe bisa menggunakan alat cangkul kecil dengan mencangkul kecil-kecil pada tanah di sekitar pusat tumbuh tanaman. Upayakan tetap berhati-hati jangan sampai ada akar tanaman yang terluka. Pendangiran bisa dilakukan sesering mungkin, misalnya tiap 2 minggu sekali.
  1. Mengatasi Gulma dan Hama Tanaman Cabai

Gulma atau tanaman pengganggu merupakan tanaman liar yang ikut mengkonsumsi nutrisi dan zat hara tanah serta mengganggu pertumbuhan tanaman utama. Ada dua teknik yang biasanya dilakukan untuk memberantas gulma pada tanaman cabai, yaitu menyemprotnya dengan pestisida kimia atau melakukan penyiangan secara manual. Tidak semua gulma ternyata merugikan tanaman, karena faktanya ada beberapa gulma yang ternyata mempunyai manfaat mengendalikan hama secara hayati pada areal penanaman cabe. Cabut dan bersihkan tanaman-tanaman lain yang tumbuh hanya di sekitar perakaran dan tanaman cabe.
Kutu daun persik pencegahan semprotkan Natural BVR atau Pestona
Hama Thrips parvispinus pencegahan semprotkan Natural BVR atau Pestona
Hama Tungau semprotkan Pestona atau Natural BVR
Lalat Buah Pengendalian dengan METILAT LEM
Rebah semai dapat di cegah sejak awal dengan Natural Glio
Penyakit layu bisa di kurangi dengan penggunaan Natural Glio
Embun bulu cegah dengan Natural Glio
Penyakit bercak daun cara pengendalian gunakan natural glio pada awal pengolahan lahan
Kelopak virus semprotkan Natural BVR atau Pestona
Busuk Buah pencegahan dengan Natural Glio sejak awal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar